Pages

Sabtu, 03 Januari 2015

10 NOVEMBER, BUKAN CERITA USANG

 10 November, Bukan Cerita Usang

          "Dan jika kita renungkan sejenak, Para Pahlawan kita sangat sederhana. Mereka tidak berharap peringatan dengan perayaan yang mewah, mereka hanya berharap do’a-do’a kita tetap selalu tertuju pada mereka di surga dan do’a-do’a agar kita segenap pemilik tanah air dapat bersatu meraih cita-cita bangsa." -seseorang-

   



           10 November, dibalik tanggal itu bagi sekawanan orang yang mengerti arti pahit dan manisnya pengorbanan untuk kebahagiaan semua orang, merupakan sesuatu yang penting bahkan teramat-penting-sekali agar seutas cerita dibalik tanggal itu tidak menjadi sekedar cerita usang termakan zaman. Ya, tidak dipungkiri lagi. Perkembangan zaman yang makin merombak dan merubah pola pikir masyarakat Indonesia sendiri-lah, yang membuat cahaya pada tanggal “10 November” di kalender mereka makin meredup. “10 November? Iya, Hari Pahlawan.”, hanya dengan kalimat itu, mereka menganggap peringatan Hari Pahlawan sudah mereka rayakan. Hanya dengan itu mereka menganggap apresiasi tertinggi terhadap Pahlawan bangsa sudah mereka lakukan.
          Tentu kita tidak asing dengan pepatah yang digumamkan oleh salah pahlawan kita yang benar-benar menjadi tokoh besar dalam upaya kemerdekaan Indonesia yakni Ir. Soekarno, “bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai pahlawannya”, berarti apakah ini alasannya mengapa kita bangsa Indonesia tidak lekas menjadi bangsa yang besar dan maju? Apa karena masih banyak dari kita yang tidak menghargai Pahlawan Bangsa? Apa masih banyak dari kita yang belum tahu diri bahwa yang mereka injak ini hasil keringat dan cucuran darah siapa?. Jawaban dari pertanyaan itu semua adalah mungkin. Mengapa demikian? Karena bisa jadi, itu adalah kunci sukses bagaimana suatu bangsa agar menjadi besar, kuat, dan sejahtera. Bisa disebut juga kalimat itu merupakan amanah dari para pahlawan kita, agar kita tahu diri dan menghargainya dengan penghargaan tertinggi berupa melanjutkan perjuangan mereka untuk membangun karakter bangsa supaya dapat sebanding sejajar dengan bangsa-bangsa besar lainnya.

          Membangun karakter bangsa dengan presentase sekecil apapun semangat kepahlawanan yang kita punya. Walau sedikit, percayalah jika membahu melakukannya bersama-sama akan menjadi bukit. Menjadikan momen penting “10 November” ini bukan lagi cerita usang yang hanya selalu dibahas ribuan kali di sekolah, tanpa mengerti sedikit-pun makna tersirat didalamnya dan tidak melakukan apa-apa. Sekarang saatnya, khususnya kita generasi muda bangsa harus melakukan sesuatu untuk bangsa kita. Menjamin masa depan yang baik dan meraih cita-cita bangsa. Mengedapankan nilai-nilai kesetiakawanan sosial yang tinggi serta kita rapatkan barisan membangun negeri untuk mewujudkan kesejahteraan rakyat sehingga bangsa Indonesia dapat menjadi bangsa bermartabat, serta keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia dapat terus terjaga.  (N. Hariani/S 4)

0 komentar:

Posting Komentar