10 November, Bukan Cerita
Usang
"Dan jika kita renungkan sejenak,
Para Pahlawan kita sangat sederhana. Mereka tidak berharap peringatan dengan
perayaan yang mewah, mereka hanya berharap do’a-do’a kita tetap selalu tertuju
pada mereka di surga dan do’a-do’a agar kita segenap pemilik tanah air dapat
bersatu meraih cita-cita bangsa." -seseorang-
|
10 November, dibalik tanggal itu bagi
sekawanan orang yang mengerti arti pahit dan manisnya pengorbanan untuk
kebahagiaan semua orang, merupakan sesuatu yang penting bahkan
teramat-penting-sekali agar seutas cerita dibalik tanggal itu tidak menjadi
sekedar cerita usang termakan zaman. Ya, tidak dipungkiri lagi. Perkembangan
zaman yang makin merombak dan merubah pola pikir masyarakat Indonesia
sendiri-lah, yang membuat cahaya pada tanggal “10 November” di kalender mereka
makin meredup. “10 November? Iya, Hari Pahlawan.”, hanya dengan kalimat itu,
mereka menganggap peringatan Hari Pahlawan sudah mereka rayakan. Hanya dengan
itu mereka menganggap apresiasi tertinggi terhadap Pahlawan bangsa sudah mereka
lakukan.
Tentu kita tidak asing dengan pepatah yang digumamkan oleh
salah pahlawan kita yang benar-benar menjadi tokoh besar dalam upaya
kemerdekaan Indonesia yakni Ir. Soekarno, “bangsa yang besar adalah bangsa
yang menghargai pahlawannya”, berarti apakah ini alasannya mengapa kita
bangsa Indonesia tidak lekas menjadi bangsa yang besar dan maju? Apa karena
masih banyak dari kita yang tidak menghargai Pahlawan Bangsa? Apa masih banyak
dari kita yang belum tahu diri bahwa yang mereka injak ini hasil keringat dan
cucuran darah siapa?. Jawaban dari pertanyaan itu semua adalah mungkin. Mengapa
demikian? Karena bisa jadi, itu adalah kunci sukses bagaimana suatu bangsa agar
menjadi besar, kuat, dan sejahtera. Bisa disebut juga kalimat itu merupakan amanah
dari para pahlawan kita, agar kita tahu diri dan menghargainya dengan
penghargaan tertinggi berupa melanjutkan perjuangan mereka untuk membangun karakter
bangsa supaya dapat sebanding sejajar dengan bangsa-bangsa besar lainnya.
Membangun karakter bangsa dengan presentase sekecil apapun
semangat kepahlawanan yang kita punya. Walau sedikit, percayalah jika membahu melakukannya
bersama-sama akan menjadi bukit. Menjadikan momen penting “10 November” ini
bukan lagi cerita usang yang hanya selalu dibahas ribuan kali di sekolah, tanpa
mengerti sedikit-pun makna tersirat didalamnya dan tidak melakukan apa-apa.
Sekarang saatnya, khususnya kita generasi muda bangsa harus melakukan sesuatu
untuk bangsa kita. Menjamin masa depan yang baik dan meraih cita-cita bangsa.
Mengedapankan nilai-nilai kesetiakawanan sosial yang tinggi serta kita rapatkan
barisan membangun negeri untuk mewujudkan kesejahteraan rakyat sehingga bangsa
Indonesia dapat menjadi bangsa bermartabat, serta keutuhan Negara Kesatuan
Republik Indonesia dapat terus terjaga. (N. Hariani/S 4)
0 komentar:
Posting Komentar